Sabtu, 31 Januari 2009

hemm......
panjang sekali aku hela nafas ku.
dengan sebatang rokok dan secangkir kopi yg selalu setia temani saat aku di rundung kesunyian.aku tatap rembulan yg sedang bersinar,namun aku rasa tiada mengandung arti.aku tatap pula bintang yg sedang tersenyum dan ku balas dengan senyuman ku,namun aku rasa tiada ada ke ikhlasan.
mataku tertuju pada gitar yg habis di makan rayap.dan aku seakan mengeluh padanya tentang isi hati ini.ku coba memetiknya dengan sentuhan jemari ku,mencari kata2 yg pantas dengan apa yg aku rasakan saat ini.
ku coba kembalikan ingatanku pada hari2 kemarin,hari disaat kita penuh problema,hari dimana kita di rasuki emosi yg tinggi.aku mencoba meluruskan semua problema itu dan kau pun mencoba meluruskan pula,hingga akhirnya tiada jalan mufakat yang kita temukan.
kau terdiam dan aku pun tidak mau kalah membalas diam mu.mencoba kembali mencari solusi diantara kemelut kita.namun saat kita saling bicara,yang ada hnya saling emosi lagi.
hemm...
panjang sekali aku hela nafasku.
terbesit satu kata hati yang mengatakan bahwa sebenarnya kita ini saling egois,tak ada yg mau kalah dan di kalahkan.terbesit pula kata hati yang mengatakan bahwa aku memang harus berlari menjauh darinya,namun aku rasa belum saatnya aku harus menghilang dari pandangan nya.perlahan tapi pasti semua ini akan ku lakukan jika setiap masalah tiada pernah tuntas.
hemm...
panjang sekali aku hela nafasku.
walaupun aku sangat mencintainya,namun semua harus aku ikhlaskan melepas dia.demi kebaikan kita pula.
aku memang harus mengakui bahwa cinta tiada dapat di paksakan,sekalipun mencintainya,namun jika satu sama lain saling egois,tetap nantinya mendapatkan jalan berpisah pula.
hemm...
aku pergi.
aku pergi.
aku harus pergi.

Rabu, 21 Januari 2009

tidak sepantasnya aku bermuram dengan apa yang terlihat olehku selama ini,karena aku merasa itu adalah satu kewajaran yang harus aku alami saat sang kumbang mencoba berusaha untuk kembali merenggut cinta sang bunga.sekalipun aku telah menduduki tahta kerajaan hatinya namun aku tiada berdaya saat sang kumbang memberikan lagi racun senyuman dan racun bersilat lidah nya.
aku hanya mencoba mengerti akan keadaan semua ini selama aku masih bisa mengerti,aku kan selalu memberikan kebijakan dengan apa yang berlaku atas aku dan dirinya,aku bukan ta mampu mencari bunga yang lebih indah darinya,kata2 yang telah aku lafadzkan tiada mungkin aku tarik dan aku masukan kembali pada tempatnya.aku akan berusaha menunaikan janji2 ku padanya.aku memang merasa ta mudah dengan apa yang ku alami saat ini,tapi mungkin pula ini jalan yang harus aku tempuh mencari cinta.
aku hanya meminta doamu untukku,agar aku tegar dalam penantian ku menunggu di simpang jalan yang dulu pernah kita janjikan.aku akan buktikan kesetiaanku padamu,apapun yang akan terjadi akan aku telan dengan penuh keikhlasan.
temuilah dia tanpa ada rasa kesal padanya,seolah apa yang pernah dia lakukan padamu telah kau maafkan setulus hati.biarkan dia tersenyum lagi seakan dia telah memenangkan satu perlombaan.
tidak aku pungkiri pula bahwa aku benar2 cemburu dengan semua ini,dan aku pun ta ingin berdusta bahwa aku begitu sakit saat aku melihat kau dan dia du2k berdua,meski ta berdekatan namun hati ini bagai tertusuk seribu duri.tiada rela andai kau tersentuh olehnya,sekalipun itu hanya sehelai rambutmu.
aku mohon doakan aku.
sekali lagi aku mohon doakan aku.
agar aku ta lari dari semua ini.
agar aku dapat mendapatkan mu di hari yang telah kita tentukan.
aku akan mencoba selalu menutup mata saat kau bersamanya.
semoga perjuangan ku tiada ada kata sia-sia.
aku tunggu kau di hari nanti.
di hari bahagia kita.

Minggu, 18 Januari 2009

sang aku dan sang malam


disini aku menanti malam,disini aku menanti gelap,dan disini pula aku menanti apa yang belum berlaku pada diri ini,malam berlalu kembali pada malam hari,namun yang ku tunggu belum juga hadir di pelupuk mata,dan aku pun ta tahu apa yang ku nanti.
bukan lah bulan,bukan juga bintang,ataupun perempuan yang ku nanti selalu di malam hari,yang pastinya aku ta tahu apa yang ku tunggu selalu di malam2 yang telah berlalu ataupun yang belum berlalu.
angin malam menerpa wajah ku yang mendongak ke langit,rasa dingin menyelimuti tubuh ku,namun aku ta bergeming dalam pandangan ku,awan berlalu di pelupuk mata ku,namun aku yakin bukan dia yang ku nanti,burung malam saling bersahutan,namun aku yakin bukan dia yang ku undang.
semakin lama aku menatap langit itu semakin bergetar tubuh ku,karena aku rasa seolah aku terbang menembus awan,aku tersenyum menikmati suasana alam spritual ku,meski yang ku nanti belum jg hadir,semakin aku rasa semakin aku terbang jauh menembus antara planet2 di ruang angkasa,ucapan salam yang di tujukan padaku dari apa yang kulihat membuat air mataku menetes,karena yang selama ini aku kira hanya benda mati,ternyata mereka dapat berkata2 dngn bahasanya.
aku coba untuk semakin menembus dimensi langit itu,dan aku seakan menyentuh atap langit yang penuh cahaya,aku terdiam mentafakuri apa yang terlihat di mataku,ooohhhhh......betapa aku takjub akan pemandangan itu.
namun hati aku merasakan bahwa bukan pula itu yang aku tunggu selama ini,aku pun kembali terbang meninggalkan ruang cahaya itu semakin jauh.
entah dimensi yang ke berapa lagi yang aku singgahi,pandangan ku gelap gulita dan tiada lagi yang dapat aku lihat,disini aku rasa akhir perjalanan ku,karena semua ruang kurasa telah aku jamah oleh mataku,dan tak tahu lagi dimensi mana yang harus aku singgahi.
mungkin dimensi ini yang aku cari.hidup di antara ke kosongan dimensi,yang sesungguhnya aku sedang bersama kekasih ku yang ghoib dan zat yang mutlak.aku rasakan laisa kamislihi nya dalam spiritual ku,enggan rasanya aku kembali ke alam nyata,karena aku terbuai dalam dimensinya.
ahhh....aku rindu akan dimensi nya lagi.aku rindu dalam suasana yang begitu hening nya dalam dimensi akhir itu,dan aku rindu akan laisa kamislihi nya.
itu yang membuat aku enggan tertidur saat masa nya malam tiba.
dan aku akan terus berharap dapat kembali bersamanya.
tiap malam2 ku.