Kamis, 12 Februari 2009

RAMALAN MENURUT PEWAYANGAN

1. Yudhistira (Sang Ludira Seta)
Yudhistira termasuk putra sulung Pandawa, putra dari Dewi Kunthi. Ketika mudanya bernama Puntadewa, raja Amarta. Puntadewa juga terkenal dengan sebutan gelar Sang Ludira Seta yang artinya berdarah putih. Ini melambangkan pria yang tulus ikhlas dalam berbagai hal. Bahkan dalam satu cerita, Puntadewa rela memberikan isteri tercintanya ketika diminta oleh orang lain yang sangat mengagumi dan mencintainya. Yudhistira adalah lambang dari pria yang teguh hati, penyabar dan suka perdamaian. Sangat setia terhadap isteri, anak dan keluarganya. Yudhistira sangat benci terhadap permusuhan. Walaupun bermandi harta, Yudhistira menentang poligami, sehingga isterinya hanyalah satu, Dyah Ayu Drupadi. Ketika muda, Yudhistira gemar berbusana yang indah-indah, tetapi setelah tua dia justru berpenampilan sederhana.

2. Arjuna (Lananging Jagad)
Nama Arjuna konon berasal dari kata Jun yang bermakna jambangan. Konon, nama Janaka juga berasal dari Bahasa Arab Jannah yang berarti sorga. Kedua kata tersebut mengandung makna hening atau keheningan. Arjuna memiliki sifat dan watak fitrah, murni. Tak sedikit wanita yang kasmaran kepadanya. Wujud ketampanan Sang Arjuna adalah lambang kehalusan serta keagungan budi seorang pria. Arjuna juga dikenal menyukai sesuatu yang bersifat estetis, asri, sangat sensitif jiwanya, dan lembut hatinya. Sang Arjuna sulit mengucap kata ‘tidak’ dan kata ‘jangan’, khususnya terhadap kaum wanita. Di situlah kelemahan Sang Arjuna, maka tak sedikit wanita yang sangat merindukannya, walau mereka telah bersuami.

3. Kresna (Politikus)
Ketika muda, Kresna bernama Narayana. Ia kemudian menjadi raja di Dwarawati. Meskipun secara fisik pria ini berkulit hitam, berdarah hitam dan berdaging hitam, tetapi Kresna tidak ‘hitam’ ulahnya. Kresna adalah lambang pria yang ramah, mudah bergaul, supel, banyak kawan, dan suka bercanda (humor). Ketika memberi fatwa, ia menggunakan berbagai sindiran yang begitu lembut, sehingga yang dinasihati tidak merasa sakit hati. Kresna banyak didatangi sahabat tua-muda dan pria-wanita, untuk sharing atau konsultasi. Umumnya, sepulang dari konsultasi dari Dwarawati, para ‘relasi’ Kresna pulang dengan menggenggam semangat. Kresna memang terkenal sangat strategis dalam menghadapi keluhan para ‘klien’-nya. Kresna memiliki karier yang sulit ditandingi, terlebih di bidang politik. Di mata sesamanya, Kresna memiliki wibawa yang sangat tinggi dan pengaruh yang luar biasa. Dedikasi dan loyalitasnya sangat oke, karena itulah semua anak buah Kresna patuh kepadanya. Dalam rumah tangga, Kresna tidak mengecewakan. Walaupun beristeri tiga orang, Kresna sangat adil. Nasihat yang terkenal dari Kresna kepada para isterinya ialah, agar mereka mengedepankan rasa kemanusiaan dan mengesampingkan busana glamour.


5. Bima (Si Mahal Cinta)
Keperkasaan pria bernama Bima tentu sudah tidak diragukan lagi. Watak Bima memang sangat jauh dari watak angkuh dan sombong, walau dikaruniai kekuatan yang luar biasa. Bima sangat tinggi rasa sayangnya terhadap orang tua dan saudara. Bima juga terkenal jujur kalau berbicara, bahkan tidak pernah berbohong. Namun Bima kurang suka sesuatu yang bersifat formal. Sang Bima selalu bersikap teguh memegang prisip, tidak gampang terhasut atau dipengaruhi dengan apapun, walau si penghasut mempergunakan berbagai jurus dan cara. Bima juga memiliki tenggang rasa yang sangat dalam terhadap siapapun, sehingga ia akan serta-merta memberi pertolongan kepada siapapun yang sedang dilanda musibah dan kesusahan. Ia juga sangat kuat berpegang pada sariat agama dan paugeran kenegaraan. Bima adalah sosok patriotis yang selalu setia kepada lingkungannya dan negerinya sendiri. Dalam komunikasi sosial, Bima dikenal sangat menghormati kaum wanita. Bima juga bukan tipe pria ‘mata keranjang’. Ketika dia tertarik dan memperisteri Dewi Arimbi, semata-mata ia tertarik pada keluhuran budi dan keagungan sang Dyah Ayu.

7. Durna (Paranormal Pengeruk Keuntungan)
Ketika mudanya, Durna bernama Bambang Kumbayana. Waktu itu Resi Durna begitu tampan dan ganteng. Bambang Kumbayana selalu berbusana mewah, sehingga penampilannya sangat meyakinkan. Tetapi karena wataknya yang hadigang-hadigung, maka wajahnya berubah menjadi tidak karuwan setelah dihajar habis-habisan oleh musuhnya. Resi Durna memang selalu berkostum jubah paranormal (Jw: Pandhita). Durna dikenal dengan watak ‘bermuka dua’. Pria yang tidak berpendirian kuat dan penuh prasangka buruk, walau ia mengklaim dirinya sebagai ‘paranormal’. Durna juga dikenal sangat suka mendatangi para muridnya, karena di sana akan dihormati oleh murid-murid dan keluarganya. Semua kebutuhannya disediakan, bahkan kadang ia minta dijemput oleh para Korawa. Di balik jubahnya itu, Durna justru tega memanfaatkan setiap orang yang minta pertolongan. Durna adalah penasihat spiritual Astina dan Pandawa.

4. Semar (Pembantu Bijaksana)
Jika pembaca adalah wanita, dan bersuamikan seorang pria yang sangat pandai mengasuh dan amat bijaksana, itu berarti tak jauh berbeda dengan karakteristik Sang Semar. Walau hanya seorang punakawan, sebenarnya Semar adalah turunan dari bangsawan, bahkan saudara Sang Hyang Guru Nata (dewa dari seluruh dewa) di Kahyangan. Walaupun Semar dikenal sebagai orang papa, ia memiliki insting yang sangat tajam, intuitif, dan memiliki watak kedewaan. Semar senantiasa adil dan bijak dalam memutuskan setiap masalah atau perkara. Bila diperintah menumpas keangkaramurkaan, Semar akan memperlihatkan kesejatian dirinya. Akan tetapi dalam keseharian, Semar selalu berpenampilan sebagai sosok titah sawantah belaka. Isteri Semar adalah Dewi Kanistri, yang selalu ditinggal pergi karena panggilan tugas mulia sang suami dalam menghamba kepada pemimpin dan bangsanya. Kehidupan keluarga Semar lebih mengedepankan lakutama daripada gemerlap duniawi.

6. Baladewa (Mudah Marah, Mudah Memaafkan)
Waktu mudanya, Baladewa bernama Raden Kakrasana, kakak Prabu Kresna. Baladewa berkulit putih kemerahan seperti turis (bule). Ia adalah lambang pria yang suka bersemedi, suka pati raga dan tirakat. Ia lebih banyak berkecimpung di dalam dunia ilmu ghaib. Waktu yang lain dimanfaatkan untuk berkiprah di bidang olah kaprajan, juga menempa strategi berperang. Baladewa memiliki watak sangat menyayangi keluarganya, terlebih kepada saudara perempuannya, Dyah Ayu Sembadra. Kemanapun pergi, Sembadra senantiasa dalam pengawalan Baladewa. Karakter yang menonjol dari Baladewa adalah mudah marah tapi juga mudah memberi maaf kembali. Hubungan kekeluargaan dengan Pandawa memang sedikit renggang, karena Baladewa banyak bermukim di Astina. Tetapi Baladewa juga serta-merta hijrah dari Astina, setelah mengetahui bahwa keluarga Astina telah melenceng dari kesepakatan dan pesan para leluhur. Baladewa bisa dilambangkan sebagai gambaran sosok pria yang setiap bertindak selalu serampangan, tanpa dipikir panjang terlebih dahulu, akhirnya justru malu sendiri setelah ketahuan kekeliruannya. Kelebihan lain dari Baladewa adalah berani mengakui secara jantan atas kekeliruan dan kekhilafannya.

Senin, 09 Februari 2009

rasakanlah cinta itu
seakan merasakan air mengalir di kerongkongan mu
sentuhlah cinta itu
seakan menyentuh sesuatu yang penuh kelembutan

saat tatapan mu tertuju pada sang cinta
berikanlah tatapan yang penuh harapan
bahwa cinta itu hanya satu
cinta antara kau dan dia

biarkan dia menjadikan mu sang angin syurga
disaat nafas mu menyentuh telinganya
yakinkan lah bisikan itu hanya untuk nya
bisikan kerinduan antara kau dan dia

jadikanlah dia seolah tiada ibarat tentang nya
bunga asmara kan semakin tumbuh
berbuah kasih sayang
di taman penuh cinta,taman cinta mu


Sabtu, 31 Januari 2009

hemm......
panjang sekali aku hela nafas ku.
dengan sebatang rokok dan secangkir kopi yg selalu setia temani saat aku di rundung kesunyian.aku tatap rembulan yg sedang bersinar,namun aku rasa tiada mengandung arti.aku tatap pula bintang yg sedang tersenyum dan ku balas dengan senyuman ku,namun aku rasa tiada ada ke ikhlasan.
mataku tertuju pada gitar yg habis di makan rayap.dan aku seakan mengeluh padanya tentang isi hati ini.ku coba memetiknya dengan sentuhan jemari ku,mencari kata2 yg pantas dengan apa yg aku rasakan saat ini.
ku coba kembalikan ingatanku pada hari2 kemarin,hari disaat kita penuh problema,hari dimana kita di rasuki emosi yg tinggi.aku mencoba meluruskan semua problema itu dan kau pun mencoba meluruskan pula,hingga akhirnya tiada jalan mufakat yang kita temukan.
kau terdiam dan aku pun tidak mau kalah membalas diam mu.mencoba kembali mencari solusi diantara kemelut kita.namun saat kita saling bicara,yang ada hnya saling emosi lagi.
hemm...
panjang sekali aku hela nafasku.
terbesit satu kata hati yang mengatakan bahwa sebenarnya kita ini saling egois,tak ada yg mau kalah dan di kalahkan.terbesit pula kata hati yang mengatakan bahwa aku memang harus berlari menjauh darinya,namun aku rasa belum saatnya aku harus menghilang dari pandangan nya.perlahan tapi pasti semua ini akan ku lakukan jika setiap masalah tiada pernah tuntas.
hemm...
panjang sekali aku hela nafasku.
walaupun aku sangat mencintainya,namun semua harus aku ikhlaskan melepas dia.demi kebaikan kita pula.
aku memang harus mengakui bahwa cinta tiada dapat di paksakan,sekalipun mencintainya,namun jika satu sama lain saling egois,tetap nantinya mendapatkan jalan berpisah pula.
hemm...
aku pergi.
aku pergi.
aku harus pergi.

Rabu, 21 Januari 2009

tidak sepantasnya aku bermuram dengan apa yang terlihat olehku selama ini,karena aku merasa itu adalah satu kewajaran yang harus aku alami saat sang kumbang mencoba berusaha untuk kembali merenggut cinta sang bunga.sekalipun aku telah menduduki tahta kerajaan hatinya namun aku tiada berdaya saat sang kumbang memberikan lagi racun senyuman dan racun bersilat lidah nya.
aku hanya mencoba mengerti akan keadaan semua ini selama aku masih bisa mengerti,aku kan selalu memberikan kebijakan dengan apa yang berlaku atas aku dan dirinya,aku bukan ta mampu mencari bunga yang lebih indah darinya,kata2 yang telah aku lafadzkan tiada mungkin aku tarik dan aku masukan kembali pada tempatnya.aku akan berusaha menunaikan janji2 ku padanya.aku memang merasa ta mudah dengan apa yang ku alami saat ini,tapi mungkin pula ini jalan yang harus aku tempuh mencari cinta.
aku hanya meminta doamu untukku,agar aku tegar dalam penantian ku menunggu di simpang jalan yang dulu pernah kita janjikan.aku akan buktikan kesetiaanku padamu,apapun yang akan terjadi akan aku telan dengan penuh keikhlasan.
temuilah dia tanpa ada rasa kesal padanya,seolah apa yang pernah dia lakukan padamu telah kau maafkan setulus hati.biarkan dia tersenyum lagi seakan dia telah memenangkan satu perlombaan.
tidak aku pungkiri pula bahwa aku benar2 cemburu dengan semua ini,dan aku pun ta ingin berdusta bahwa aku begitu sakit saat aku melihat kau dan dia du2k berdua,meski ta berdekatan namun hati ini bagai tertusuk seribu duri.tiada rela andai kau tersentuh olehnya,sekalipun itu hanya sehelai rambutmu.
aku mohon doakan aku.
sekali lagi aku mohon doakan aku.
agar aku ta lari dari semua ini.
agar aku dapat mendapatkan mu di hari yang telah kita tentukan.
aku akan mencoba selalu menutup mata saat kau bersamanya.
semoga perjuangan ku tiada ada kata sia-sia.
aku tunggu kau di hari nanti.
di hari bahagia kita.

Minggu, 18 Januari 2009

sang aku dan sang malam


disini aku menanti malam,disini aku menanti gelap,dan disini pula aku menanti apa yang belum berlaku pada diri ini,malam berlalu kembali pada malam hari,namun yang ku tunggu belum juga hadir di pelupuk mata,dan aku pun ta tahu apa yang ku nanti.
bukan lah bulan,bukan juga bintang,ataupun perempuan yang ku nanti selalu di malam hari,yang pastinya aku ta tahu apa yang ku tunggu selalu di malam2 yang telah berlalu ataupun yang belum berlalu.
angin malam menerpa wajah ku yang mendongak ke langit,rasa dingin menyelimuti tubuh ku,namun aku ta bergeming dalam pandangan ku,awan berlalu di pelupuk mata ku,namun aku yakin bukan dia yang ku nanti,burung malam saling bersahutan,namun aku yakin bukan dia yang ku undang.
semakin lama aku menatap langit itu semakin bergetar tubuh ku,karena aku rasa seolah aku terbang menembus awan,aku tersenyum menikmati suasana alam spritual ku,meski yang ku nanti belum jg hadir,semakin aku rasa semakin aku terbang jauh menembus antara planet2 di ruang angkasa,ucapan salam yang di tujukan padaku dari apa yang kulihat membuat air mataku menetes,karena yang selama ini aku kira hanya benda mati,ternyata mereka dapat berkata2 dngn bahasanya.
aku coba untuk semakin menembus dimensi langit itu,dan aku seakan menyentuh atap langit yang penuh cahaya,aku terdiam mentafakuri apa yang terlihat di mataku,ooohhhhh......betapa aku takjub akan pemandangan itu.
namun hati aku merasakan bahwa bukan pula itu yang aku tunggu selama ini,aku pun kembali terbang meninggalkan ruang cahaya itu semakin jauh.
entah dimensi yang ke berapa lagi yang aku singgahi,pandangan ku gelap gulita dan tiada lagi yang dapat aku lihat,disini aku rasa akhir perjalanan ku,karena semua ruang kurasa telah aku jamah oleh mataku,dan tak tahu lagi dimensi mana yang harus aku singgahi.
mungkin dimensi ini yang aku cari.hidup di antara ke kosongan dimensi,yang sesungguhnya aku sedang bersama kekasih ku yang ghoib dan zat yang mutlak.aku rasakan laisa kamislihi nya dalam spiritual ku,enggan rasanya aku kembali ke alam nyata,karena aku terbuai dalam dimensinya.
ahhh....aku rindu akan dimensi nya lagi.aku rindu dalam suasana yang begitu hening nya dalam dimensi akhir itu,dan aku rindu akan laisa kamislihi nya.
itu yang membuat aku enggan tertidur saat masa nya malam tiba.
dan aku akan terus berharap dapat kembali bersamanya.
tiap malam2 ku.

Selasa, 30 Desember 2008

KEMELUT SANG AKU

telah aku coba membuka suasana yang indah
telah aku coba menutup masa lalu
agar kita selalu seiring dan sejalan bersama
nikmati hari hari di depan mata kita

namun kenapa malam ini berubah
kemelut menyelubungi kebersamaan kita
dan ta tahu awalnya dari mana
yang pastinya malam ini begitu muram

aku coba tuk berfikir di sunyinya malam ini
agar ku temukan letak kesalah fahaman
namun tiada aku temukan
aku ta tahu harus bagaimana

aku hanya akan berpasrah
apa yang kan jadi keputusan nya
agar aku ga di katakan bahwa aku egois
aku memilih tuk diam seribu bahasa

Senin, 29 Desember 2008

sang aku yang melihat awan hitam




mataku tertuju kepadanya,yang semakin hari aku lihat semakin aku tak mengenalnya.wajah yang dulu aku lihat penuh bintang nan cerah,kini aku bagai melihat awan merah yang melaju semakin pekat hitam.
aku mulai bertanya-tanya,apa yang akan terjadi dengan penglihatan dan yang akan terjadi kepadaku,tidak biasanya cuaca seburuk ini,tak biasanya roman itu muncul di kehangatan kita,tak biasanya rembulan bersembunyi di balik wajahnya,adakah sesuatu yang merusak kebersamaan ini......?
ku buka lembaran lalu dari perjalanan yang telah kita lewati,namun tak aku temukan apa yang menjadikan suasana semakin hitam,angin berubah terpaan menjadi satu tamparan di muka aku.
ku pejamkan mata ini agar tiada ku lihat lagi semua itu,ada rasa tenang di pejaman mataku,namun saat fikiranku kembali mengingat langit itu,hatiku kembali bertanya.
aku putuskan untuk bertanya-tanya,agar aku tahu pasti apa yang membuat nya menjadi hitam pekat,yang ku terima hanya gerakan kepala ke kiri dan kanan.namun aku tak puas dengan apa yang telah aku lihat,hati aku masih merasakan lain di roman itu,ahhhhhhhhh....aku akhirnya ikuti apa yang memang harus terjadi.
semakin hari aku semakin mengerti,apa yang sedang berlaku atasnya,ternyata ada yang singgah di awan itu,dia berikan awan hitam kepadaku,padahal di balik awan itu begitu cerah kau berbagi cahaya bersama yang singgah itu.
ada rasa sakit saat aku tahu bahwa ada yang lain yang membuat awan itu berubah,aku hanya mencoba menutup rahasia ini sampai waktu yang akan mengungkap semua kejadian ini,aku coba selalu nikmati awan hitam yang begitu pekat,karena aku yakin,awan itu kan kembali cerah setelah dia tahu akan ketulusan aku di samping nya,lakukanlah apa yang kau mau terhadapku,sampai kau merasa puas memberikan semua itu,aku kan tetap bertahan,meski maut menjemput di hadapanku.